LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN
TOPIK II
PENGAMATAN SEL GABUS
SINGKONG
DI
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA : IRA NOVITA SARI
NIM : 1403000367-31
DOSEN : HILDA A. K.W., M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI (SI)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
KAPUAS
SINTANG
2017
A.
Dasar
Teori
a.
Pengertian Sel
Sel kata latinnya cellulae yang berarti ruangan kecil yang ditemukan oleh Robert
Hooke, pengamatan terhadap sayatan gabus ( terdapat ruangan-ruangan kecil yang
menyusun gabus tersebut). Sel merupakan suatu ruangan kecil yang dibatasi oleh
membran, yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma). Protoplasma terdiri
dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nukleus). Di dalam inti sel terdapat
plasma inti atau nukleoplasma. Sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup yang
dapat melaksanakan kehidupan (tidak dapat dibagi-bagi lagi) dan merupakan unit
terkecil penyusun makhluk hidup dilihat secara struktural. Secara fungsional,
sel berfungsi untuk menjalankan fungsi kehidupan dan kemudian membentuk
organisme ( Yudiarti et. al., 2004 ).
b.
Sejarah dan Teori Sel
Tokoh-tokoh
penemu teori sel antara lain:
1. Antonie
Van Leeuwenhoek (1723)
Seorang ahli
asah lensa dari Belanda yang membuat mikroskop sederhana serta memeriksa cairan
setetes air kolam dan orang yang pertama kali melukiskan bentuk-bentuk bakteri.
2. Felik
Durjadin (1835)
Tokoh berkebangsaan
Perancis yang pertama kali menemukan cairan sel yang hidup (sarkode) yang
merupakan bagian penting dari sel Menururtnya bagian terpenting dari sel adalah
isi sel yang berupa cairan hidup yang berada dalam suatu lumen.
3.
Johanes
Purkinje
Merupakan
ilmuan yang menyatakan bahwa isi sel adalah protoplasma. Protoplasma merupakan
bahan penting pada sel yang melangsungkan kehidupan.
c.
Sel
Prokariotik dan Eukariotik
Kata
prokariotik berarti sebelum nukleus, atau prokariota ada sebelum eukariota
pertama. Prokariota memiliki satu sel, kelompok sel-sel ini merupakan bentuk
kehidupan yang terkecil dan memiliki metabolisme paling bervariasi. Sel
prokariotik memiliki membran plasma, nukleoid berupa DNA dan RNA dan sitoplasma
yang mengandung ribosom. Contohnya pada bakteri dan ganggang hijau ( Campbell
et. al., 2002 ). Sedangkan
semua sel eukariotik memulai kehidupannya dengan nukleus. Banyak
organel terutama yang terdapat dalam sel eukariota, dan dibungkus oleh membran.
Seperti membran plasma yang berfungsi untuk melindungi sel, retikulum endoplasma yang berfungsi mensintesis
protein dan lemak, kompleks golgi yang
berfungsi sebagai organel sekretori, lisosom sebagai tempat pencernaan intrasel,
serta mitokondria merupakan organel sel yang berperan penting terhadap fungsi
neuronal dan berfungsi menghasilkan energi dalam bentuk ATP, menciptakan
homeostatis dan
sinyal Ca2+,
yang sangat diperlukan dalam proses transmisi sinapsis, plastisitas dan ketahanan
sel, dan fungsi organel-organel lainnya
( Pratiwi et.
al., 2007 ).
d.
Bentuk
dan ukuran sel
Bentuk sel ada beberapa macam
diantaranya cakram kecil, kolumner, gelendong, dan polihedral. Sedangkan
ukurannya bekisar berdiameter 10-30 µm. Perbedaan ukuran sel cenderung ada
kaitannya dengan volume dan luas areal permukaan sel itu sendiri. Ukuran sel
yang aktif mengadakan metabolisme cenderung lebih kecil dari sel yang tidak
aktif melakukan metabolisme ( George, 2011 ).
e.
Sel
Hidup dan Sel Tak Hidup
Perbedaan sel hidup dengan sel mati
adalah pada struktur dan aktifitas dari masing-masing sel tersebut. Sel hidup pada umumnya mempunyai volume yang
penuh dan membran plasma tidak berglanular. Sedangkan sel mati adalah sel yang
sudah tidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa
dinding sel ( Purmobasuki, 2011 ).
B.
Tujuan
Praktikum
1. Mahasiswa
dapat membuat preparat jaringan tanaman dan melakukan pengamatan dengan
mikroskop.
2. Mahasiswa
dapat melakukan pengamatan preparat jaringan epidermis menggunakan mikroskop.
C.
Alat
dan Bahan
a.
Alat
1.
Mikroskop
2.
Kaca benda
3.
Kaca penutup
4.
Pisau / skapel stainless
b.
Bahan
1.
Gabus batang singkong
D.
Cara Kerja
1.
Sayatlah gabus batang singkong secara
melintang setipis mungkin.
2.
Letakkan sayatan tersebut di tengah kaca
preparat, tetesi dengan air, kemudian tutup dengan kaca penutup (jangan sampai
ada gelembung udara).
3.
Amati di bawah mikroskop
4. Gambar
penampang melintang dari sel gabus dan beri keterangan.
E.
Hasil
Pengamatan
Gambar
Hasil Pengamatan
|
Gambar
Studi Literatur
|
||
Manihot
utilissima
Perbesaran 100 X
|
Yulanda Rompas, 2011
|
Keterangan:
1.
Sel kosong
2.
Dinding sel
F. Pembahasan
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan pada sel gabus batang
singkong (Manihot utilissima) yang
dipotong dengan irisan melintang yang diamati di bawah mikroskop dengan
perbesaran 100 kali, maka bentuknya akan terlihat seperti segi enam beraturan.
Sel yang satu dengan sel yang lain tersusun rapi dan rapat dan hanya terdapat
dinding sel yang berfungsi sebagai pelindung, sementara bagian yang lain
kosong. Sel gabus termasuk sel mati karena sudah tidak mempunyai inti sel
(nukleus) dan sitoplasma, serta tidak menunjukkan adanya aktivitas dalam sel
tersebut sehingga ruang selnya nampak kosong, hal ini disebabkan karena
protoplasmanya telah mati (mengering).
Sel
mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena
berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sel-sel
tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel
mati, yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan. Misalnya sel-sel
xilem-xilem yang akan bersifat mati secara khusus berguna untuk pengangkutan
unsur mineral dari dalam tanah ke daun. Sel gabus batang singkong termasuk sel
mati karena seperti kita ketahui bahwa sel adalah suatu susunan atau unit terkecil yang
menyusun mahluk hidup dan di dalam sel terjadi berbagai kegiatan kehidupan
seperti makan, mengeluarkan zat sisa, bernafas, berkembangbiak, dan berbagai
aktivitas kehidupan lainnya sedangkan pada sel gabus batang singkong tidak
terlihat adanya aktifitas dari sel tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, N. A.,
Reece., Jane, B., Mitchell., Lawrence, G. 2002. Biologi jilid 1.
Jakarta: Erlangga
George,
H. F. 2011. Biologi. Jakarta : Erlangga
Pratiwi,
D. A., Maryati, S., Srikini., Suharno., dan Bambang. 2007. Biologi.
Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Purmobasuki,
H. 2011. Struktur dan Fungsi Sel vol. 33 (4) hal 1-2.
Yudiarti,
T., Widiastuti, E., dan Pratikno, H. 2004. Buku Ajar Biologi. Program Studi Manajemen Usaha Peternakan Fakultas
Peternakan Universitas Diponegoro
Semarang.